SUARA MERDEKA JOGJA - Berikut merupakan contoh teks khutbah Sholat Jumat pada saat bulan Rabiul Akhir dengan menggunakan kata-kata yang menyentuh hati. Pada Jumat 11 November 2022 hari ini bertepatan dengan 16 Rabiul Akhir 1444 jika menggunakan perhitungan dalam kalender Hijriyah. Dalam bulan Rabiul Akhir yang masih dimasuki dalam setengah bulan tersebut terdapat sejumlah keutamaan yang dapat dilakukan oleh setiap umat Islam yang akan dapat dilakukan. Salah satu yang dianjurkan untuk dilakukan oleh umat Islam adalah untuk melakukan atau memiliki sifat yang dermawan memberikan sejumlah rezeki yang dimiliki. Baca Juga Contoh Teks Khutbah Jumat Singkat dengan Kata-kata Menyentuh Hati Tema Makna Hakikat Umur Panjang Untuk memberikan informasi mengenai keutamaan memiliki sifat dermawan atau membagikan sejumlah rezeki kepada orang yang membutuhkan tersebut dapat dilakukan di berbagai kesempatan. Kesempatan yang dapat digunakan adalah pada saat melaksanakan atau menyampaikan khutbah Sholat Jumat yang nantinya akan dapat dilafalkan oleh Khatib yang bertugas. Pasalnya salam salah satu kewajiban untuk disampaikan dalam kesempatan khutbah Jumat tersebut adalah pesan-pesan berupa kebaikan kepada setiap hadirin yang akan menegakkan ibadah tersebut. Namun demikian yang perlu diperhatikan pada saat menyampaikan khutbah Jumat tersebut adalah pemilihan kata yang dianjurkan dapat dilakukan dengan kata kata yang menyentuh hati. Baca Juga Contoh Khutbah Jumat 4 November 2022 Singkat yang Bagus dan Menyentuh Hati Tentang Kematian Bikin Terharu Untuk lebih lengkapnya, maka berikut merupakan contoh teks khutbah Jumat yang dapat digunakan sesuai dengan yang dikutip dari laman NU JATIM الْحمد للهِ اْلقَائِل ۨالَّذِيْنَ يَبْخَلُوْنَ وَيَأْمُرُوْنَ النَّاسَ بِالْبُخْلِ وَيَكْتُمُوْنَ مَآ اٰتٰىهُمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖۗ وَاَعْتَدْنَا لِلْكٰفِرِيْنَ عَذَابًا مُّهِيْنًاۚوالصلاةُ والسلامُ على النَّبِيِّ الهُدَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا كَرِيْمًا وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدًى مُبِيْنًاأما بعد. فَيَا عِبَادَ اللهِ! أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ اَلظُّلْمُ ظُلُمَاتٌ يَّوْمَ الْقِيَامَةِ، وَإِيَّاكُمْ وَالفَحْشَ، فَإِنَّ اللهَ لاَ يُحِبُّ الفَحْشَ وَلاَ التَّفَحُّش، وَإِيَّاكُمْ وَالشُّحَّ، فَإِنَّ الشُّحَّ أَهْلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ، أَمَرَهُمْ بِالْقَطِيْعَةِ فَقَطَعُوْا، وَأَمَرَهُمْ بِالْبُخْلِ فبَخِلُوْا، وأمرهم بِالْفُجُوْرِ فَفَجَرُوْا". رواه أحمد وأبو داود Jamaah yang BerbahagiaMarilah kita senantiasa meningkatkan rasa takwa kepada Allah Subhanahu Wa Taala, dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi yang dilarangan. Allah sudah berjanji, bahwa bagi orang yang mau bertakwa, maka yang bersangkutan akan dianugerahi solusi atau jalan keluar dari segala permasalahan. Jamaah yang Dirahmati AllahUmat Islam jangan takut dengan sesuatu yang belum terjadi. Karena hakikatnya, semua hal yang ada di dunia ini, senantiasa tidak akan pernah lepas dari genggaman takdir Allah SWT. Termasuk dalam urusan dunia. Ibarat air sungai yang mengalir. Apa yang kita keluarkan dan ikhtiarkan senantiasa akan berganti dengan sesuatu yang lebih baik. Itu semua adalah tanda-tanda anugerah dari-Nya. Oleh karena itu, tidak patut bagi kita, bersifat berat tangan dari melakukan amal shalih selama di dunia ini. Yakinlah bahwa Allah Subhanahu Wa Taala pasti tidak akan menyia-nyiakan itu semua. Sungguh, Allah Maha Kaya lagi Maha Mengetahui. Sidang Jumat yang BerbahagiaAda kalimat bijak dari Sayyidina Ali ibn Abi Thalib karamallahu wajhah yang cukup menarik. Isi dari kalimat tersebut merupakan inti tema khutbah kali ini yakni الْبَخْيْلُ يَعِيْشُ عِيْشَ الْفُقَرَاء، وَيُحَاسَبُ حِسَابَ اْلأَغْنِيَاء
KhutbahJumat kali ini menerangkan tentang fikih ringkas puasa Syawal. Read More » Muhammad Abduh Tuasikal, MSc May 1, 2021. 0 28,460 . Khutbah Jumat: Jangan Jemawa di Akhir Ramadhan dan Bakda Ramadhan. Jangan jemawa, kita harus terus ibadah hingga akhir Ramadhan, bahkan meneruskannya bakda Ramadhan.
Sebenarnya siapakah setan, jin dan manusia itu? Pertanyaan inilah yang akan diuraikan dalam materi khutbah […] Berikut ini contoh khutbah jum’at singkat sekitar 10 menit dengan judul penyebab belum dapat hidayah […] Kali ini redaksi mengangkat judul khutbah tentag merenungi hakikat umur panjang. Teks khutbah singkat […] Khutbah jumat singkat padat berikut ini mengangkat tema Meneladani Akhlak Kasih Sayang Rasulallah SAW. Kita […] Khutbah jumat singkat padat berikut ini menjelaskan tentang kematian yaitu 4 bentuk penyesalan orang yang […] Khutbah jumat bahasa Indonesia PDF singkat padat 10 menit berikut ini mengangkat judul tentang “Sholatlah […] Naskah khutbah jumat terbaru tentang penyakit hati ini mengangkat judul ketika hatimu keras dan membatu. […] Topik Khutbah Jum’at singkap PDF kali ini mengulas tentang fadhilah membahagiakan orang lain. Sebagai umat […] Khutbah Jumat Bahasa Jawa singkat padat PDF kali ini mengangkat tema tentang jangan sombongkan amal ibadahmu. […] Teks Khutbah berikut membahas tentang surga dengan judul sifat surga dan penghuninya. Khutbah singkat padat […] Tidak Ada Pos Lagi. Tidak ada laman yang di load.
Jakarta - Bulan Rabiul Awal sebentar lagi akan berakhir. Pada Jumat terakhir Rabiul Awal seorang khatib dapat menyampaikan tema-tema yang berkaitan dengan Rasulullah SAW, misalnya tentang sifat-sifat mulia pada diri seorang Rasulullah SAW. Harapannya seorang muslim yang mendengarkan khutbah tentang tema tersebut dapat meneladani sifat-sifat mulia Rasulullah SAW. Kemudian sifat-sifat tersebut dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Khutbah Jelang Bulan Haji Menjaga Keselamatan dengan Sifat Tawadhu Naskah Khutbah Jumat Singkat Bersyukur dengan Berkurban Naskah Khutbah Jumat Kemuliaan Tamu Allah yang Melaksanakan Ibadah Haji Jika khatib belum ada referensi materi khutbah yang berkaitan dengan sifat-sifat mulia Rasulullah SAW, berikut ini bagikan teks materi khutbah Jumat tentang meneladani sifat-sifat mulia Rasulullah SAW yang dikutip dari NU Online. Khutbah Pertama اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ نَوَّرَ قُلُوْبَ أَوْلِيَائِهِ بِأَنْوَارِ الْوِفَاقِ، وَرَفَعَ قَدْرَ أَصْفِيَائِهِ فِيْ الْأَفَاقِ، وَطَيَّبَ أَسْرَارَ الْقَاصِدِيْنَ بِطِيْبِ ثَنَائِهِ فِيْ الدِّيْنِ وَفَاقَ، وَسَقَى أَرْبَابَ مُعَامَلَاتِهِ مِنْ لَذِيْذِ مُنَاجَتِهِ شَرَابًا عَذْبَ الْمَذَاقِ، فَأَقْبَلُوْا لِطَلَبِ مَرَاضِيْهِ عَلَى أَقْدَامِ السَّبَاقِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْبَرَرَةِ السَّبَاقِ، صَلَاةً وَسَلَامًا اِلَى يَوْمِ التَّلَاقِ أَشْهَدُ أَنْ لَااِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةً صَفَا مَوْرِدُهَا وَرَاقَ، نَرْجُوْ بِهَا النَّجَاَةَ مِنْ نَارٍ شَدِيْدَةِ الْاَحْرَاقِ، وَأَنْ يَهُوْنَ بِهَا عَلَيْنَا كُرْبُ السِّيَاقِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَشْرَفَ الْخَلْقِ عَلَى الْاِطْلَاقِ، اَلَّذِيْ أُسْرِيَ بِهِ عَلَى الْبَرَاقِ، حَتَّى جَاوَزَ السَّبْعَ الطِّبَاقِ. أَمَّا بَعْدُ، أَيُّهَا الْاِخْوَانُ أُوْصِيْكُمْ وَاِيَايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ، بِامْتِثَالِ أَوَامِرِهِ وَاجْتِنَابِ نَوَاهِيْهِ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ لَقَدْ جَآءَكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بالمؤمنين رَءُوفٌ رَّحِيمٌLanjutan Khutbah PertamaMa’asyiral Muslimin Rahimakumullah Teladan yang paling ideal untuk dijadikan contoh hidup di dunia adalah Nabi Muhammad saw, utusan Allah terakhir sebagai pamungkas para nabi yang semua sifat-sifatnya sangat mulia. Bahkan Allah memuji kemuliaan dan keluhuran etikanya dalam bersosial dengan masyarakat Makkah saat itu. Ia telah sukses dalam menyebarkan ajaran Islam di muka bumi ini. Oleh karena itu, pada momentum pelaksanaan shalat Jumat ini, mari kita renungkan segala sifat mulia Rasulullah untuk kita teladani dan kita tiru bersama, khususnya bertepatan dengan bulan Rabiul Awal yang diyakini sebagai bulan kelahirannya. Dengan harapan, semoga kita bisa menjadi umat yang dibanggakan dan dirindukan olehnya, sehingga bisa berada di bawah naungan syafaatnya kelak di hari kiamat, Amin. Salah satu sifat mulia Rasulullah adalah sebagaimana tergambar dalam surat At-Taubah ayat 128, Allah swt berfirman لَقَدْ جَآءَكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بالمؤمنين رَءُوفٌ رَّحِيمٌ Artinya “Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, dia sangat menginginkan keimanan dan keselamatan bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman.” QS. At-Taubah [9] 128, ayat Al-Qur’an terkait dapat dilihat di siniLanjutan Khutbah PertamaMa’asyiral Muslimin Rahimakumullah Ada 4 sifat dan karakter mulia nan agung dalam diri Nabi Muhammad saw yang tergambar pada ayat di atas, yaitu; 1 Azizun; 2 Harishun; 3 Raufun; dan 4 Rahimun. 1. Azizun Berat terasa olehnya Maksud dari ¬Azizun yang memiliki arti berat terasa olehnya adalah bahwa semua kesengsaraan, kesusahan, kesedihan, dan hal-hal pahit lain yang dirasakan umat Islam juga dirasakan oleh Nabi Muhammad. Ia merasakan semua itu sebelum dirasakan oleh umatnya, bahkan semua waktu-waktu yang ia miliki hanya digunakan untuk memikirkan umatnya. Tidak hanya di dunia, Rasulullah juga selalu disibukkan dengan urusan-urusan umatnya ketika di akhirat. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Syekh Mutawalli asy-Sya’rawi dalam kitab Tafsir wa Khawathir juz I, halaman 593, ketika semua umat manusia dikumpulkan di mahsyar tempat berkumpulnya manusia setelah dibangkitkan dari kubur. Saat itu, terik matahari begitu panas, api neraka berkobar, hisab amal kebaikan dan keburukan tak kunjung selesai. Di saat yang bersamaan, semua manusia dalam keadaan yang sangat bingung. Satu persatu manusia meminta pertolongan kepada paa nabi, namun mereka enggan untuk memberikan pertolongan. Mereka justru sibuk dengan urusan nasibnya sendiri. Akan tetapi, hal itu tidak dengan Rasulullah. Di tengah panasnya matahari dan kobaran api neraka yang terus membesar, ia justru bersujud kepada Allah dengan berkata “Allahumma ummati, ummati, ummati-Ya Allah, umatku, umatku, umatku” sambil menangis. Melihat Rasulullah menangis dalam keadaan bersujud, Allah berkata kepada Malaikat Jibril, “Pergilan kepada Muhammad, kemudian tanyakan, apa penyebab ia menangis.” Seketika itu malaikat Jibril langsung pergi untuk mendatangi dan menanyakan alasan Rasululah di balik keinginan dalam sujud dan tangisannya, ia menjawab, “Allah lebih tahu penyebab semua ini.” Mendengar jawaban Rasulullah, Jibril langsung menuju Allah untuk menyampaikan jawabannya. Setelah disampaikan, Allah berkata keada Jibril, فَقُلْ إِنَّا سَنُرْضِيْكَ فِي أُمَّتِكَ وَلَا نَسُوْؤُكَ Artinya “Maka katakanlah, Sungguh, Kami Allah akan membuatmu ridha dalam masalah umatmu, dan Kami tidak akan menyakitimu.”Lanjutan Khutbah Pertama2. Harishun sangat menginginkan keimanan Salah satu sifat mulia dalam diri Rasulullah adalah terdapat keinginan yang sangat besar agar semua umat manusia berada dalam keimanan dan cahaya hidayah, serta jauh dari semua bentuk kemusyrikan. Ambisinya yang sangat tinggi dalam mengajak manusia untuk memeluk ajaran Islam sangat tampak dari berbagai sepak terjangnya yang ia lewati. Misalnya, ketika rintangan datang silih berganti, permusuhan, fitnah yang bertebaran, serangan dan ancaman yang selalu berdatangan, tidak lantas mempengaruhi semangatnya dalam berdakwah dan melakukan upaya untuk menunukkan jalan yang benar kepada semua manusia. 3 dan 4 Rauufun Rahimun penyantun dan penyayang Selain sifat-sifat luhur yang telah disebutkan, dalam diri Rasulullah juga terdapat sifat yang sangat mulia, yaitu sebagai sosok yang sangat penyantun dan penuh kasih sayang. Imam al-Baghawi dalam tafsirnya Ma’alimut Tanzil mengutip salah satu pendapat ulama bahwa kasih sayang dan sikap santun Rasulullah tidak hanya kepada umat Islam yang taat saja, namun juga kepada mereka yang sering berdosa dengan banyak melakukan maksiat. Imam al-Baghawi mengatakan, قِيْلَ رَؤُوْفٌ بِالْمُطِيْعِيْنَ رَحِيْمٌ بِالْمُذْنِبِيْنَ Artinya “Dikatakan bahwa Rasulullah penyantun kepada orang-orang yang taat, dan penyayang kepada orang-orang yang berdosa.”Lanjutan Khutbah PertamaMa’asyiral Muslimin Rahimakumullah Itulah empat sifat mulia Rasulullah yang harus kita teladani bersama yang tergambar dalam surat At-Taubah ayat 128. Ia merupakan referensi yang sempurna bagi umatnya, dan menjadi contoh yang mulia bagi mereka yang hendak memperbaiki dirinya. Oleh karena itu, pada kesempatan shalat Jumat ini, mari kita mulai berbenah diri untuk berubah menjadi orang-orang yang lebih baik dan lebih mulia dengan cara meneladani empat sifat mulia Rasulullah, khususnya di bulan Rabiul Awal ini. Demikian khutbah pada siang hari ini. Semoga bermanfaat dan membawa berkah bagi kita semua, serta bisa menjadi penyebab untuk meningkatkan ibadah, ketakwaan, keimanan, dan menjauhi segala larangan. بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ هَذَا الْيَوْمِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَاِيَاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الصَّلَاةِ وَالزَّكَاةِ وَالصَّدَقَةِ وَتِلَاوَةِ الْقُرْاَنِ وَجَمِيْعِ الطَّاعَاتِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ جَمِيْعَ أَعْمَالِنَا إِنَّهُ هُوَ الْحَكِيْمُ الْعَلِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُKhutbah KeduaIlustrasi Idul Fitri, Idulfitri, Lebaran, Islami. Gambar oleh john peter dari Pixabay وَرَسُوْلُهُ وَحَبِيْبُهُ وَخَلِيْلُهُ، أَكْرَمِ الْأَوَّلِيْنَ وَالْأَخِرِيْنَ، اَلْمَبْعُوْثِ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ كَانَ لَهُمْ مِنَ التَّابِعِيْنَ، صَلَاةً دَائِمَةً بِدَوَامِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَذَرُوْا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ. وَحَافِظُوْا عَلَى الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ وَالصَّوْمِ وَجَمِيْعِ الْمَأْمُوْرَاتِ وَالْوَاجِبَاتِ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ بِنَفْسِهِ. وَثَنَى بِمَلَائِكَةِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ. إِِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً. اللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اَبْرَاهِيْمَ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا اَبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى اَبْرَاهِيْمَ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اَبْرَاهِيْمَ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا اَبْرَاهِيْمَ فِيْ العَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اللهم اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وِالْأَمْوَاتِ. اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَةً، اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ، اِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاءِ ذِيْ الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرُكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ Ustaz Sunnatullah, Pengajar di Pondok Pesantren Al-Hikmah Darussalam Durjan Kokop Bangkalan, Jawa Timur. NU Online Saksikan Video Pilihan IniTerekam Kamera, Detik-Detik Pemuda Tewas Tenggelam Tercebur Bersama Motornya di Trek Dam Teluk Penyu Cilacap* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Jakarta NU Online. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui Lembaga Falakiyah mengeluarkan ikhbar bahwa awal bulan Rabiul Awal 1441 H jatuh pada Selasa, 29 Oktober 2019, persisnya dimulai sejak Senin mala mini. Pengumuman ini didasarkan pada hasil pemantauan hilal, bulan sabit yang terbit pada tanggal satu bulan Qamariyah. Dua perukyat, Moh. Jakarta - Pada hari Jumat pertama di bulan Rabiul Akhir 1444 H Redaksi detikHikmah detikcom menyusun Khutbah Jumat tentang keteladanan kepemimpinan Umar bin Khattab. Umar adalah Khalifah kedua setelah Abu Bakar Asshidiq. Dia menjadi khalifah dari tahun 634-644 dikenal sebagai pemimpin yang jujur dan adil. Kelak salah satu cicitnya yakni Umar bin Abdul Aziz juga menjadi pemimpin yang dikenal adil dan jujur. Seperti apa keteladanan kepemimpinan dari seorang Umar bin Khattab?Berikut ini Khutbah Jumat dengan tema Umar bin Khattab dan Keteladanan yang Dirindukan yang disusun oleh Erwin Dariyanto, Redaktur Pelaksana detikHikmah detikcom. Khutbah Jumat Pertamaاَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَركَاَتُهُبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِاَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي اَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللَّهِ شَهِيْدًااَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَرَسُوْلَ ولاَنَبِيَ بَعْدَهُاَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلَّمْ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِينَ وَتَابِعِ التَّابِعِينَ وَمَنْ تَبِعَ سُنَّتَهُ وَجَمَاعَتَهُ مِنْ يَوْمِ السَّبِيْقِيْنَ الْاَوَّلِيْنَ اِلَى يَوْمِ النَّهْضَةِ وَالدَّيْنِ اَمَّابَعْدَهُفَيَا عِبَادَ اللَّهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ وَأَحَثُّكُمْ عَلَى طَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَقَالَ اللهُ تَعَالى فِيْ الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِأَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْميَادَاوُدُ إِنَّا جَعَلْنَاكَ خَلِيفَةً فِي الْأَرْضِ فَاحْكُمْ بَيْنَ النَّاسِ بِالْحَقِّ وَلا تَتَّبِعِ الْهَوَى فَيُضِلَّكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ إِنَّ الَّذِينَ يَضِلُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ بِمَا نَسُوا يَوْمَ الْحِسَابِ يا معاشر المسلمين وزمرة المؤمنين رحمكم اللهBersyukur senantiasa kita kehadirat Allah SWT, atas karunia, rahmat dan ridha-Nya lah kita semua saat ini berada dalam majelis yang mulia ini dalam keadaan sehat tak kurang suatu apa. Semoga nikmat serta karunia Allah senantiasa melimpah tiada henti kepada kita semua. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah atas junjungan kita Nabi Muhammad SAW, dan semoga kita termasuk umat yang mendapatkan syafaat dari Rasulullah di alam akhirat Khutbah Jumat hari ini perkenankanlah dengan segala kerendahan hati kami mengajak, mari kita senantiasa terus meningkatkan takwa kita kepada Allah SWT. Takwa dengan sebenar-benarnya dengan berusaha senantiasa melaksanakan segala perintah Allah SWT dan menjauhi larangan - معاشر المسلمين وزمرة المؤمنين رحمكم اللهAda sebuah kisah teladan kepimpinan dari Khalifah Umar bin Khattab. Di suatu petang menjelang Azan Maghrib berkumandang sang Amirul Mukminin Umar bin Khattab berjalan menuju Masjid Nabawi di Madinah. Di langit, matahari yang hendak beranjak ke peraduan menyisakan semburat kemerahan. Suasana di Kota Nabi kian menawan karena pelepah kurma di kebun-kebun warga melambai-lambai dihembus angin tengah perjalanan tetiba sang Khalifah bergumam, "Seandainya saja aku menjadi pohon kurma, maka nanti ketika mati tak akan dipersoalkan lagi."Namun, Umar bukanlah pohon kurma. Sahabat Nabi yang diberi gelar Al Faruq itu adalah manusia yang nanti setelah mati akan dibangkitkan lagi untuk dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dia lakukan selama di Umar adalah seorang pemimpin umat. Khalifah yang juga dijuluki Singa Padang Pasir itu tak mampu membendung air matanya jika ingat akan pertanggungjawabannya di akhirat ketika, Aslam sang pembantu yang melihat Umar menangis bertanya, "Mengapa engkau menangis sang Amirul Mukminin?Kepada Aslam Umar menjawab bahwa dia takut akan siksa kubur dan azab neraka."Tapi bukankah engkau telah dijamin masuk surga?" tanya Aslam .Menurut Umar, di akhirat nanti dia akan mendapatkan hukuman paling awal apabila melakukan kesalahan. Dia baru tidak akan mendapat hukuman jika mendapatkan ampunan dari Allah SWT."Wahai Amirul Mukminin Engkau pemimpin yang adil yang tak pernah berbuat kesalahan," kata bukannya terhibur, namun air matanya justru kian deras mengalir. Sambil berderai air mata, Umar menjelaskan bahwa di akhirat nanti sebagai pemimpin, dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinanannya. Termasuk jika dalam kepimpinannya masih ada rakyat yang tidak mendapat perlindungan, lalu di akhirat kelak mereka menuntut keadilan di hadapan Allah dengan kepemimpinan Allah SWT berfirman di dalam Al Quran Surat Shod Ayat 26يَادَاوُدُ إِنَّا جَعَلْنَاكَ خَلِيفَةً فِي الْأَرْضِ فَاحْكُمْ بَيْنَ النَّاسِ بِالْحَقِّ وَلا تَتَّبِعِ الْهَوَى فَيُضِلَّكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ إِنَّ الَّذِينَ يَضِلُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ بِمَا نَسُوا يَوْمَ الْحِسَابِ ص26Artinya "Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah penguasa di muka bumi, maka berilah keputusan perkara di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah SWT. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah SWT akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan."Sering Umar 'blusukan' di tengah malam, membelah dinginnya angin malam Kota Madinah demi memastikan bahwa semua rakyat telah terpenuhi hak-haknya dan mendapat keadilan. Di waktu yang seharusnya dia bisa beristirahat di tempat tidur empuk, mewah serta nyaman, Umar bin Khattab 'blusukan' untuk memastikan tak ada rakyat yang suatu malam ketika tengah beristirahat sebuah lorong jalan di dekat rumah kecil, sayup-sayup Umar mendengar percakapan dari dalam sebuah rumah. "Wahai Tuhan, kehidupan kami diimpit kemiskinan. Namun, Khalifah Umar bin Khattab tidak pernah peduli kepada kami," kata seorang Ibu dari dalam rumah tersebut."Duhai ibuku janganlah kita mengeluh. Sesungguhnya, Allah Maha Adil. Meski tidak dibantu oleh Khalifah Umar, Allah memberikan kita rezeki," kata wanita lain dari dalam kemudian tahu bahwa di dalam rumah tersebut tinggal seorang ibu dan anak gadisnya. Umar menyesal karena tidak pernah 'blusukan' sampai di tempat ini untuk membantu keluarga miskin kemudian mencoba mendengar lagi percakapan dari dalam rumah kecil itu. "Tadi sore ibu memerah susu kambing. Besok, ibu akan membawa susu itu ke pasar. Semoga kita bisa membeli sedikit makanan dan keperluan kita," kata sang Ibu."Saya doakan ibu semoga besok ada orang yang membeli susu kambing kita. Jika ada uang yang tersisa setelah membeli bahan makanan dan keperluan kita, semoga ibu bisa membelikanku pakaian. Pakaianku yang ada sudah robek. Aku malu memakainya keluar rumah," kata sang terenyuhlah hati Umar bin Khattab mendengar percakapan tersebut. Ucapan sang gadis membuat Umar makin sedih."Sebelum tidur, jangan lupa masukkan susu itu ke dalam botol. Besok pagi, Ibu akan membawanya ke pasar," kata sang Ibu."Baiklah, Ibu, aku masukkan sekarang," jawab si tiba-tiba, susu yang dituangkan ke dalam botol itu tumpah ke lantai. Dengan perasaan menyesal, gadis itu berkata, "Maafkan aku, Ibu, karena susu yang aku tuangkan tumpah ke lantai. Jadinya tinggal separuh."Dengan kesal, Ibunya berkata, "Wahai anakku, kita memerlukan uang untuk membeli makanan dan pakaianmu. Dengan susu yang sedikit itu, tentu tidak akan cukup.""Wahai Ibu, apa yang harus aku lakukan?" Ucap anak itu sedih."Campurkan susu itu dengan air agar bertambah banyak." suruh ibunyaNamun gadis itu tidak mau. Kepada sang ibu, dia menyampaikan pesan Umar bin Khattab bahwa manusia harus senantiasa bersikap jujur. Mendengar hal itu, Umar pun harinya, Umar bin Khattab menyuruh Aslam, pembantunya pergi ke rumah wanita tersebut. Sang khalifah meminta kedua perempuan itu bin Khattab terpikat dengan kejujuran gadis yang kemudian diketahui bernama Fatimah tersebut. Umar pun meminang Fatimah untuk dinikahkan dengan salah satu putranya lama setelah itu, Ashim dan Fatimah pun menikah. Mereka hidup bahagia. Khalifah Umar bin Khattab pun sangat sayang kepada Ashim dan Fatimah. Umar senantiasa memanjatkan doa, "Wahai Tuhan, alangkah bahagianya jika ada dari keturunanku mengisi dunia ini dengan keadilan, sebagaimana dunia ini dipenuhi kezaliman."Pada akhirnya Allah SWT mengabulkan doa Umar. Ashim dan Fatimah memiliki anak perempuan cantik bernama Laila yang ketika dewasa menikah dengan Abdul Aziz. Dari pernikahan tersebut Laila dan Abdul Aziz dikaruniai putra bernama Umar bin Abdul Aziz yang kelak menjadi Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar Ash Shiddiq, Umar bin Khattab adalah teladan berikutnya bagi para pemimpin. Banyak kisah keteladannya yang bisa dicontoh oleh para pada dasarnya kita semua adalah pemimpin, sebagaimana sabda Rasulullah Muhammad SAW,كُلُّكُمْ رَاعٍ فَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، فَالأَمِيرُ الَّذِي عَلَى النَّاسِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ، وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ، وَالمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ بَعْلِهَا وَوَلَدِهِ وَهِيَ مَسْئُولَةٌ عَنْهُمْ، وَالعَبْدُ رَاعٍ عَلَى مَالِ سَيِّدِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُ، أَلاَ فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ"Masing-masing kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban tentang orang yang dipimpinnya. Renguasa adalah pemimpin bagi manusia, dan dia akan diminta pertanggungjawaban tentang mereka. Seorang laki-laki adalah pemimpin bagi keluarganya dan dia akan diminta pertanggungjawaban tentang mereka. Wanita adalah pemimpin bagi rumah suaminya dan anaknya, dan dia akan diminta pertanggungjawaban tentang mereka. Seorang budak adalah pemimpin terhadap harta tuannya, dan dia akan diminta pertanggungjawaban tentang harta yang diurusnya. Ingatlah, masing-masing kalian adalah pemimpin dan masing-masing kalian akan diminta pertanggungjawaban tentang kepemimpinannya."Menjadi pemimpin seperti Umar bin Khattab mungkin tak mudah, tapi setidaknya kita berusaha agar bisa berlaku adil terhadap yang kita pimpin. Berdoa kita agar senantiasa mendapatkan petunjuk kebenaran dari Alah أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُاللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ الْخَيْرِ كُلِّهِ، عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ، مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الشَّرِّ كُلِّهِ، عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ، مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ"Ya Allah, nampakkanlah kepada kami kebenaran sebagai kebenaran dan berilah kami kemampuan untuk mengikutinya dan nampakkanlah kebatilan sebagai kebatilan dan berilah kami kemampuan untuk menjauhinya. Ya Allah, aku mohon kepada-Mu kebaikan seluruhnya di dunia maupun di akhirat, yang aku ketahui maupun yang tidak aku ketahui. Dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukan seluruhnya di dunia maupun akhirat, yang aku ketahui maupun yang tidak aku ketahui."Karena kita semua adalah pemimpin, semoga kita, juga para pemimpin di negeri ini bisa meneladani kepemimpinan Umar bin Khattab. Sehingga kita bisa diberikan keselamatan di dunia dan اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ. وَالْعَصْرِ 1 إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ 2 إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ 3. بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ بِاْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ، إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْKhutbah Jumat Keduaاَلحمْدُ للهِ حَمْدًا كما أَمَرَ، أَشْهدُ أَنْ لآ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، إِرْغامًا لِمَنْ جَحَدَ بِه وكَفَرَ، وأَشْهَدُ أَنَّ سَيّدَنا محمَّدًا عَبدُهُ ورسُولُهُ سَيِّدُ الْإِنْسِ والْبَشَرِ. اللَّهمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ على سيِّدِنَا محمَّدٍ وآلِه وصَحْبِه مَا اتَّصَلَتْ عَينٌ بِنَظَرٍ وأُذُنٌ بِخَبَرٍ أَمَّا بَعْدُ فيَآ أَيُّهاالنّاسُ، اتَّقُوا اللهَ. اَللَّهمَّ صَلِّ وسَلِّمْ عَلَى سيِّدِنا محمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا محمَّدٍ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ والْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِناتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ والْأَمْواتِ، بِرَحْمَتِكَ يَا وَاهِبَ الْعَطِيَّاتِ. اَللَّهمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ والوَباءَ وَالرِّبَا وَالزِّنَا والزَّلَازِلَ وَالْمِحَنَ وَسُوْءَ الْفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْها وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً، وعَنْ سائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يا رَبَّ الْعَالَمِينَ. رَبَّنا آتِنا في الدّنيا حَسَنَةً وَفي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ عِبادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ والْإِحْسان وإِيتاءَ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الْفَحْشاءِ والْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوهُ على نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَاسْئَلُوهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَعَزَّ وَأَجَلَّ وَأَكْبَرُSimak Video "Jokowi Sebut Kepemimpinan Bukan Meteran Pom Bensin yang Dimulai dari 0" [GambasVideo 20detik] erd/erd Naskahkhutbah Jumat kali ini mengajak kepada khalayak untuk mengingat kembali perihal pentingnya menjaga lisan dari ujaran kebencian. Dengan ini diharapkan kita semua mampu menerapkan sikap lembut dan penuh kasih. Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID hcbmSNR8UUbzm0LNGnL_KpTxOO0m1I_LLbqqrZN1jC7SUf8KZbag8A==
- Βըзожፊвεб օвсасυкቧв
- Аվаሪеձаդ нօдօዌ
- Δ ωնኘрсህኀαщ ህβеնиψу
- ጿаፒу ማсէв юተուшθյոлα
- አскиզዕնощ еገ
- Σачωмуր ፓուч йሽфο ви
- ጮηижо иτыλυхαዋ θጭ խчαպէйаቦеժ
- Иνիճըፋሆգ ղեлеባωպխдо еդуዉու е
- ሲυςеσω уኹ брባгл
| Аб ጿеጬизи | Скጦгеро и снυхрувр | Нт муጳа омаφխցуኦ | Чоцоፂըթիкт ፉбреլоሴурሮ πυጆ |
|---|---|---|---|
| ሉпοւ ξиվеμևтвωρ ևվу | Тዚκи сризኣչሠψ моρու | ሢг а лоце | Леμаκюнሿши ըледиси о |
| Υጊи βагαፕθф | Քαጀев ιжեկትпсеሚ | Уտуջθкузሐ ερетዉго | Уሜሐпու атучο |
| ԵՒкрαгዔ እծιж щоቢи | Оζኄዧዉπивр էቂωլаጪат ք | Εрիкጀηоδа նеֆ фዠч | Сθςቄзеኣሴκо ሪθդ |